Informasi Seputar Kehamilan Sungsang
Informasi Seputar Kehamilan Sungsang. Kehamilan sungsang tentu bukan lagi hal yang asing bagi para ibu hamil. Kehamilan sungsang merupakan salah satu ketidaknormalan dalam kandungan.
Kehamilan sungsang atau breech pregnancy adalah di mana posisi kepala bayi berada di atas, yang dalam keadaan normal, kepala bayi berada di bawah saat ia lahir.
Sedangkan pada kehamilan sungsang, pantat atau kaki bayilah yang keluar terlebih dahulu dan bukan kepala pada posisi normal.
Posisi bayi sungsang dalam rahim ini sudah dapat terdeteksi ketika kehamilan mulai memasuki usia trimester kedua.
Indikasi awal yang dapat diketahui adanya kehamilan sungsang adalah salah satunya kandungan yang terasa penuh di bagian atas, atau gerakan janin yang terasa lebih sering di bagian bawah perut.
Namun untuk lebih pasti mengenai kehamilan sungsang ini, ibu bisa mengeceknya melalui pemeriksaan USG.
Lalu sebenarnya apa penyebab posisi bayi sungsang ini? Berikut beberapa penyebabnya
Bentuk rahim yang kurang sempurna
Bayi sungsang bisa dialami oleh ibu hamil yang memiliki kondisi rahim yang kurang sempurna, misalnya seperti kelainan rahim akibat cedera, rahim yang sempit, posisi pinggul yang semakin sempit karena usia, dan trauma kecelakaan.
Memiliki riwayat bayi sungsang
Ibu hamil yang pernah mengalami kehamilan sungsang sebelumnya, memiliki risiko lebih besar mengalami kehamilan sungsang selanjutnya.
Hal ini dikarenakan bentuk fisik rahim yang kurang sesuai dengan berat dan posisi bayi dalam rahim. Kondisi ini sering dialami oleh wanita asia.
Volume air ketuban
Air ketuban membantu bayi agar tetap nyaman dan bebas bergerak dalam kandungan. Namun beberapa kondisi ibu hamil menyebabkan air ketuban terlalu sedikit atau terlalu banyak.
Air ketuban yang terlalu sedikit dapat menyebabkan bayi kesulitan bergerak sehingga menyulitkannya menuju panggul ketika mendekati masa persalinan. Sedangkan ketika air ketuban terlalu banyak, bayi akan terlalu aktif/banyak bergerak yang terkadang tidak seharusnya terjadi.
Usia ibu hamil
Semakin tua usia seorang ibu hami, maka risiko mengalami kehamilan sungsang juga akan lebih besar, terlebih ketika hamil di atas usia 35 tahun.
Kondisi ini bisa saja menyebakan perubahan fisik pada ibu hamil, bentuk rahim, serta kondisi panggul. Usia ibu hamil yang terlalu muda juga berisiko menyebabkan kehamilan sungsang karena kondisi rahim yang belum matang.
Tali pusat yang terlalu pendek / terlilit tali pusat
Tali pusat yang terlalu pendek akan menyulitkan bayi untuk bergerak dan berputar, sehingga ketika masa persalinan semakin mendekat, bayi akan kesulitan berputar menuju panggul karena tali pusat yang terlilit pada tubuhnya. Terlilit tali pusat juga dapat menyebabkan bayi lahir premature.
Pinggul bayi yang belum terbentuk sempurna
Fisik bayi dalam kandungan berkembang sesuai usianya. Dengan asupan nutrisi yang tercukupi, maka fisiknya juga akan terbentuk dengan baik, namun pada beberapa kondisi , bayi tidak dapat membentuk pinggulnya dengan sempurna.
Kondisi rahim yang sempit membuat pinggul terdorong ke arah panggul ibu sehingga menyebabkan kehamilan sungsang.
Kehamilan pertama
Ketika kehamilan pertama, otot-otot dalam rahim masih menyesuaikan diri dan belum berkembang dengan baik. Kondisi ini terkadang menyebabkan bayi tidak nyaman, terus berputar, dan tidak dapat bergerak dengan baik.
Untuk mengembalikan bayi ke posisi normalnya, ibu dapat melakukannya ketika usia kandungan 7-8 bulan, yaitu dengan melakukan posisi knee-chest position atau posisi sujud.
Lakukan gerakan ini 5-10 menit secara rutin sebanyak 2 kali setiap harinya. Ini dapat membantu bayi kembali pada posisi normalnya.
Posting Komentar untuk "Informasi Seputar Kehamilan Sungsang"