Mari Mengenal Resusitasi Jantung Paru
Jika seorang penderita penyakit jantung atau paru mengalami henti jantung ataupun henti nafas, maka mereka akan memerlukan pertolongan pertama, ini harus dilakukan jika terlambat maka ajal dapat menjemput lebih awal.
Tindakan ini memiliki nama ‘Resusitasi jantung paru‘. Seseorang dapat membutuhkan tindakan ini apabila mengalami kecelakaan sengatan arus listrik, serangan jantung mendadak, tenggelam, kecelakaan, keracunan dan aneka masalah lainnya terkait jantung dan paru-paru.
Tujuan Dari Resusitasi Jantung Paru
Resusitasi jantung paru memiliki tujuan untuk mengembalikan fungsi jantung dan pernafasan, di mana fungsi organ tersebut terganggu, dilakukan dengan cara kombinasi teknik nafas buatan dan juga KJL atau Kompresi Jantung Luar.
Pada keadaan denyut jantung dan nafas penderita yang berhenti, transportasi oksigen dan sirkulasi darah otomatis akan berhenti, jika ini terjadi sangatlah berbahaya, karena dalam waktu singkat, organ vital tubuh lainnya akan kekurangan oksigen, sehingga bisa menjadi rusak.
Organ pertama yang paling mudah rusak tanpa pasokan oksigen yaitu otak, sebab otak cuma mampu bertahan jika terdapat asupan glukosa atau gula dan juga oksigen.
Yang Perlu Dilakukan Oleh Orang Yang Melakukan Resusitasi Jantung Paru;
Menilai kesadaran dari korban, dengan cara menepuk bahu dan memanggilnya. Apabila tetap tidak mendapatkan respon, maka berikutnya dilakukan pengecekan kesadaran menggunakan rangsangan nyeri.
Bisa dilakukan dengan tekanan pada tulang dada korban, caranya yaitu menekuk jari-jari di tangan kanan, kemudian menekan menggunakan sudut ruas dari jari-jari tangan yang sudah ditekuk.
Apabila tetap tak mendapatkan respon walaupun sudah melakukan rangsangan nyeri, berarti korban berada di dalam kondisi koma (Tak sadarkan diri).
Penolong juga sebaiknya jangan sembarangan, penolong wajib menggunakan alat pengaman diri untuk melindungi diri sendiri dengan menggunakan APD (Alat Proteksi Diri), contohnya menggunakan sarung tangan sebagai pencegah sesuatu yang berbahaya dari tubuh korban ke tubuh penolong.
Langkah selanjutnya, penolong juga harus mengamankan daerah sekitar dari adanya kemungkinan terjadi bahaya lain, contohnya arus listrik, benda jatuh, jika kedua hal tersebut sudah dilakukan dengan tepat, langkah selanjutnya yaitu menempatkan korban pada posisi tempat yang keras, rata, dan juga kering.
Di Bawah Ini Merupakan Langkah-langkah Sebelum Proses RJP Dimulai;
- Menentukan kesadaran dari pasien atau respon penderita
- Memanggil bantuan
- Membuka jalan nafas
- Periksa pernafasan
- Memberikan pernafasan buatan sebanyak 2 kali
- Memeriksa pulsasi arteris karotis selama 5 hingga 10 detik
- Posisi penderita dalam menjalankan teknik Resusitasi jantung paru:
Penderita ditempatkan di dalam keadaan terlentang, dengan dasar yang keras, contohnya back board, lantai dan short spine board. Anda jangan menunda melakukan RJP hanya karena lantai keras, RJP bisa dilakukan di lantai apabila memang diperlukan.
Posisi Penolong Atau Petugas Dalam Menjalankan Teknik Resusitasi Jantung Paru:
Posisi petugas yaitu setinggi bahu dari penderita, dan apabila mau melakukan RJP untuk 1 orang, penderita sama ditempatkan di lantai, kemudian penolong atau petugas berlutut dengan setinggi bahu pada sisi kanan dari penderita atau korban.
Tempat Kompres
Selanjutnya mengenai tempat kompres, bertepat 2 inch sebelah atas dari proseus xifoideus di tengah sternum. Sementara, jari tengah dari tangan kanan ditempatkan di procecous xifoideus atau ulu hati, dan jari telunjuk mengikuti.
Setelah itu telapak tangan kiri ditempatkan pada sisi tangan kanan, tetap mengarah ke depan. Jari kedua tangan bisa dirangkum, tetapi tidak menyinggung dengan dada dari penderita.
Sekian informasi tentang Resusitasi jantung paru, semoga berkenan. Semoga artikel dari sayangbayiku.com selalu memberikan wawasan baru pada anda.
Posting Komentar untuk "Mari Mengenal Resusitasi Jantung Paru"