Kondisi Kesehatan Yang Mengharuskan Bayi Tabung
Bayi tabung atau yang dalam istilah medisnya disebut dengan Fertilisasi in vitro (In Vitro Fertilization/ IVF) adalah bayi yang dihasilkan dari hasil pembuahan yang berlangsung di dalam tabung.
Perbedaan Bayi Tabung Dan Inseminasi Buatan
Bayi tabung sebenarnya kelanjutan dari teknologi inseminasi buatan. Yang membedakan keduanya adalah inseminasi terjadi di dalam tubuh, sedangkan bayi tabung pembuahannya terjadi di dalam tabung.
Proses Bayi Tabung
Bayi tabung dihasilkan melalui proses pembuahan sel telur oleh sperma di dalam tabung laboratorium atau cawan petri. Sel telur yang matang diambil dari indung telur (ovarium) ibu dan diinkubasi dengan sperma dari ayah di dalam sebuah tabung yang sudah disesuaikan suhu dan kelembapannya sama seperti rahim.
Setelah pembuahan, sel-sel pra-embrio akan dibiarkan untuk membelah menjadi 2-4 kali di dalam inkubator selama 3 hingga 5 hari. Kemudian, pra-embrio kemudian akan dikembalikan ke rahim ibu untuk selanjutnya dilakukan proses mengimplan di tubuh, untuk kemudian embrio tersebut berkembang sebagaimana kehamilan pada umumnya.
Sejarah Bayi Tabung Pertama Kali
Proses bayi tabung pertama kali dipelopori oleh sejumlah dokter pada tahun 1978 di Inggris dan kemudian terus berkembang pesat di beberapa negara.
Sedangkan, di Indonesia sendiri, program bayi tabung pertama kali telah diterapkan pada tahun 1987 dan mulai semakin diketahui masyarakat setelah penyanyi dangdut Inul Daratista melakukan program bayi tabung.
Bayi tabung adalah solusi terakhir bagi pasangan suami istri yang ingin memiliki anak namun mengalami beberapa masalah yang membuat sang istri sulit untuk mengandung.
Kondisi Kesehatan Yang Mengharuskan Bayi Tabung
Nah, berikut adalah beberapa masalah yang dialami oleh pasangan suami istri sehingga menjadikan bayi tabung sebagai solusi terakhir, antara lain:
1. Mengalami kerusakan atau penyumbatan tuba fallopi. Jika terjadi penyumbatan pada tuba fallopi akan membuat telur menjadi kesulitan untuk dibuahi atau embrio akan mengalami kesulitan untuk melakukan perjalanan ke rahim.
2. Gangguan ovulasi. Jika terjadi gangguan ovulasi atau ovarusi jarang terjadi maka jumlah telur akan sedikit untuk dilakukan pembuahan. Hasilnya, maka akan mengalami kesulitan untuk mengandung.
3. Kegagalan ovarium prematur. Kegagalan ovarium prematur adalah hilangnya fungsi ovarium normal sebelum usia 40 tahun. Jika ovarium mengalami kegagalan maka ovarium tidak dapat menghasilkan jumlah hormon estrogen normal.
4. Endometriosis terjadi ketika jaringan rahim tumbuh di luar rahim dan dapat mempengaruhi fungsi ovarium, rahim dan saluran telur.
5. Fibroid rahim. Fibroid adalah adanya tumor jinak pada dinding rahim dan biasanya lebih sering dialami oleh wanita yang berusia 30-40 tahun. Fibroid dapat mengganggu implantasi telur.
Semoga bermanfaat!
Posting Komentar untuk "Kondisi Kesehatan Yang Mengharuskan Bayi Tabung"