Pemeriksaan Kehamilan Lengkap
Pemeriksaan Kehamilan Lengkap. Jika ibu terlambat datang bulan agar segera datang ke bidan atau dokter untuk mengetahui apa penyebabnya. Mungkin terlebih dahulu ibu bisa mengecek kehamilan dengan menggunakan alat tes kehamilan atau tes pack. Namun terkadang hasilnya tidak akurat dan sebaiknya ibu memeriksakannya ke dokter untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Jika hasil tes yang dilakukan di rumah sakit atau dokter didapatkan hasil positif hamil maka ibu harus secara rutin memeriksakan kehamilannya paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
- Sebelum 3 bulan lakukan 1 kali pengecekan kandungan
- 4-6 bulan usia kandungan lakukan 1 kali pengecekan
- 7-9 bulan usia kandungan lakukan 2 kali pengecekan.
Pemeriksaan kehamilan lengkap ini harus konsisten dan disiplin dilakukan agar lebih terkontrol dan jika ada masalah lebih mudah terdeteksi dan cepat penanganannya.
Pada saat melakukan pemeriksaan ke rumah sakit atau puskesmas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ibu terkait hasil kontrol yang dilakukan yaitu:
Tinggi Badan Ibu Cukup Dilakukan 1 Kali
Apabila tinggi badan kurang dari 145cm, ada faktor risiko penyempitan panggul dan kemungkinan akan sulit melahirkan secara normal. Penjelasannya sebagai berikut: Normalnya tinggi badan ibu hamil berkisar antara 155 sampai 160cm. Persyaratan ini gunanya untuk menghindari risiko yang bisa ditimbulkan selama masa kehamilan dan pada saat melahirkan.
Jika berat badan dibawah 140 cm maka perlu mendapat perhatian khusus dari dokter karena risiko yang ditimbulkan seperti pertumbuhan janin akan terhambat, panggul sempit bayi prematur (preterm) ketuban pecah dan komplikasi masalah lainnya. Berat badan ditimbang setiap kali pemeriksaan kehamilan lengkap, dengan pertambahan berat badan paling sedikit 1 kg/bulan setelah 4 bulan kehamilan.
Pengukuran Tensi (Tekanan Darah)
Normalnya tekanan darah atau tensi pada ibu hamil sekitar 120/80 mmHg. Jangan sampai tekanan darah tinggi atau sama dengan 140/90 mmHg karena bisa menyebabkan hipertensi pada ibu pada masa kehamilan.
Pengecekan tensi wajib dilakukan selama ibu dalam masa kehamilan karena tekanan darah bisa berubah-ubah sewaktu-waktu dan jika tidak dikontrol akan berbahaya bagi janin dan juga bagi ibu.
Tekanan darah setiap orang memang berbeda-beda tapi ada standar yang menjadi acuan normalnya tensi seseorang. Tekanan darah ibu hamil berubah-ubah setiap trisemester bisa naik dan bisa turun karena dipengaruhi oleh aktivitas janin dan perkembangan organ janin dalam rahim.
Faktor hormon pada semester ketiga biasanya perlu ditingkatkan agar kebutuhan darah bisa terpenuhi yang akan mengalirkan darah ke jantung. Polah hidup sehat perlu dijaga agar tekanan darah tetap normal.
LILA (Lingkar Lengan Atas)
Lingkar lengan atas ibu juga harus diukur karena ada hubungannya dengan berat badan bayi yang akan lahir nantinya. Perhitungannya jika lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm maka ada risiko ibu menderita KEK (Kurang Energi Kronis) sehingga bayi yang lahir akan beresiko BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah). Ukuran lingkar atas lengan bisa menjadi indikator nutrisi yang dikonsumsi orang dewasa.
Pengukuran lingkar lengan atas ini dilakukan pada wanita dalam masa subur dengan rentang umur 15 sampai 45 tahun dan dilakukan oleh orang yang sudah profesional. Tujuan utamanya adalah agar ibu yang menjalani program kehamilan bisa mengetahui kadar lemak yang terdapat di bawah kulit dan juga jaringan ototnya karena lemaknya inilah yang menjadi cadangan energi pada saat ibu hamil.
Pemeriksaan Kehamilan Lengkap
Ibu hamil akan membutuhkan energi yang lebih banyak dibanding wanita yang tidak hamil. Sehingga kandungan lemak di bawah kulit inilah yang berfungsi menjadi energi pada masa kehamilan.
Hitung Usia Kehamilan Berdasarkan Tinggi Rahim
Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui usia kehamilan apakah sudah sesuai dengan pertumbuhan janin. Jadi harus seimbang antara keduanya, misalnya usia kehamilannya sudah besar tapi janinnya belum terlalu berkembang atau sebaliknya.
Pengukuran tinggi rahim / pengukuran tinggi fundus sebenarnya bisa ibu lakukan sendiri di rumah. Caranya tidak sulit, hanya meraba perut pada saat berbaring. Kemudian menandainya dan memperkirakan bagian tertinggi rahim.
Tinggi rahim diukur dari puncak uterus sampai ke tulang kemaluan. Normalnya tinggi rahim berbanding lurus dengan usia kehamilan. Jika tinggi rahim 30 cm, maka usia kehamilan ibu juga 30 minggu. Pengukuran ini tidak akurat jika ibu mengalami obesitas dan hamil kembar.
Perhitungan Denyut Jantung Dan Letak Janin (Presentasi Janin).
Pada trisemester ke 3 jika bagian bawah janin kepala atau bukan kepala belum masuk panggul maka ada kemungkinan terdapat kelainan letak atau masalah. Pergerakan bayi sudah mulai dirasakan didalam rahim pada masa kehamilan sejak bulan ke empat dan seterusnya, kadang terasa seperti sedang menendang-nendang.
Pergerakannya akan lebih terasa seiring dengan perkembangan usia kehamilan ibu. Persalinan yang akan ibu jalani sangat bergantung pada posisi terakhir janin, terkadang posisi kepala janin berada di bawah dan posisi ini sangat umum terjadi pada kehamilan normal dan ibu bisa melahirkan dengan normal.
Banyak sekali jenis posisi bayi pada saat melahirkan seperti Posisi Sungsang, posisi Melintang, dan posisi posterior. Untuk informasi lengkap tentang posisi bayi ini akan dibahas pada artikel terpisah.
Sedangkan untuk perhitungan denyut jantung yang direkomendasikan bekisar 110 sampai 160 denyut/menit . Perubahan detak jantung bayi perlu dipantau selama masa kehamilan hingga menjelang persalinan. Penentuan berapa denyut jantung janin bisa menjadi acuan apakah bayi bisa dilahirkan secara normal atau tidak.
Tindakan ini harus dilakukan oleh dokter dengan alat khusus. Pemantauan detak jantung dilakukan dengan berbagai metode seperti Auskultasi yaitu dengan menggunakan stetoskop khusus untuk mendengarkan detak jantung janin. Kemudian dengan metode secara elektronik yaitu dengan menggunakan alat pemantau elektronik.
Penentuan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
Tetanus merupakan suatu proses untuk mencegah terjadinya infeksi tetanus sehingga sistem kekebalan tubuh meningkat. Imunisasi tetanus ini diberikan pada ibu dan bayi. Penyebabnya adalah bakteri yang masuk ke dalam tubuh, misalnya pada bagian tubuh yang luka dan menyerang sistem saraf pusat.
Efeknya pada penderita akan kesulitan bernapas, kejang otot. Biasanya tetanus terjadi ketika bayi dilahirkan dengan peralatan yang tidak steril atau melahirkan dengan bantuan dukun bayi tanpa pengetahuan dan peralatan yang memadai.
Upaya mencegahnya tentu dengan memberikan vaksin atau imunisasi TT (Tetanus Toksoid) pada ibu yang hamil. Pemberian imunisasi ini dilakukan 5 tahap.
- TT 1 Merupakan awal kekebalan tubuh terbentuk terhadap penyakit tetanus.
- TT 2 Selang waktu minimal 1 bulan setelah TT 1 dan lama perlindungannya selama 3 tahun
- TT 3 Selang waktu minimal 6 bulan setelah TT2 dan lama waktu perlindungannya 5 tahun
- TT 4 Selang waktu minimal 12 bulan setelah TT3 dan lama waktu perlindungannya 10 tahun
- TT 5 Selang waktu minimal 12 bulan setelah TT4 dan lama waktu perlindungannya lebih dari 25 tahun.
Pemberian Tablet Tambah Darah
Gejala anemia pada masa awal kehamilan sering terjadi, akibatnya ibu sering mengalami mual, pusing dan juga berkurangnya nafsu makan. Untuk itulah pentingnya ibu hamil setiap hari pada awal kehamilan minum 1 tablet obat penambah darah selama 90 hari lamanya.
Selain itu, dengan mengkonsumsi obat penambah darah juga berfungsi untuk menjaga kesehatan, saraf dan pertumbuhan janin selama kehamilan agar bayi tidak lahir cacat. Dikonsumsi sebaiknya pada malam hari untuk mengurangi dan mencegah rasa mual.
Perlu kepatuhan dan disiplin ibu dalam pemeriksaan kehamilan lengkap ke rumah sakit atau puskesmas serta Konseling harus sering dilakukan ke rumah sakit atau puskesmas untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan jenis tablet penambah darah apa yang cocok untuk dikonsumsi ibu.
Posting Komentar untuk "Pemeriksaan Kehamilan Lengkap"